Menkeu Sri Mulyani saat rapat kerja gabungan bersama BPJS dan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Rapat membahas kenaikan iuran BPJS Kesehatan, data peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan peran pemda dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).PT Bestprofit Futures - Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 2020 hanya di kisaran 1 persen. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan estimasi sebelumnya yang ada di angka 2,3 persen.
"Pemerintah sendiri proyeksi minus 0,4 hingga 1,0 persen untuk pertumbuhan ekonomi 2020," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan DPR, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Revisi pertumbuhan tersebut juga dikarenakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang diyakini akan merosot tajam dibandingkan kuartal I yang tercatat 2,97 persen. "Perekonomian 2,3 persen kami revisi proyeksi turun ke 1 persen karena kontraksi dalam di kuartal II," jelas Sri Mulyani. PT Bestprofit Futures - Meski demikian, perekonomian masih memiliki peluang tumbuh lebih baik atau lebih buruk hingga akhir tahun jika dilihat dari kebijakan dan langkah yang dilakukan pemerintah dalam penanganan dampak dari Covid-19. Selain itu, perekonomian juga akan ditentukan saat menurunnya penyebaran virus ini. "Tetapi, ini semua tergantung kemampuan kita pulihkan ekonomi di kuartal II dan IV atau di Semester II-2020 ini," jelas Sri Mulyani. Konsumsi 0 PersenKetua DPR Puan Maharani saat rapat konsultasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Ruang Pansus B, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/12). Rapat diikuti oleh Menteri Keuangan, pimpinan DPR, Komisi XI, Komisi VII, dan Banggar.PT Bestprofit Futures - Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani memprediksi konsumsi rumah tangga pada kuartal II tahun ini turun sangat drastis yaitu 0 persen. Sebelumnya, pemerintah menargetkan konsumsi rumah tangga ada pada level 3 persen. "Kami perkirakan kuartal-II konsumsi rumah tangga yang tadinya masih bisa tumbuh 3 persen akan mengalami pelemahan lebih lanjut di 0 persen," jelasnya. Pelemahan konsumsi tersebut akan berdampak pada inflasi yang lebih rendah. Meski demikian, inflasi yang rendah ini akan menjadi kabar baik bagi Bank Indonesia untuk melakukan sejumlah kebijakan. "Tingkat inflasi kita mengalami penurunan. Dengan hal ini Bank Indonesia sedikit merasa lebih nyaman bahwa inflasi kita turun. Tetapi ini disebabkan karena daya beli masyarakat terutama konsumsi rumah tangga yang mengalami pelemahan cukup drastis," jelasnya. Kebijakan AkomodatifMenteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara I, PT Bestprofit Futures - Jakarta, Senin (4/11/2019). Ini merupakan rapat perdana Menkeu dengan Komisi XI DPR RI.Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, karena inflasi bukan merupakan ancaman ekonomi saat ini, pemerintah berharap bank sentral dapat membuat kebijakan yang lebih akomodatif. "Karena inflasi tidak menjadi salah satu ancaman saat ini, kita berharap Bank Indonesia bisa memberikan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Hari ini Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin pada angka 4,25 persen, inflasi kita masih di sekitar angka 2 bahkan di bawah 3 persen," tandasnya. best jakarta, profit jakarta, futures jakarta, bpf jakarta, bestprofit jakarta, Best Profit, best profit futures jakarta, PT Bestprofit Futures, pt Bestprofit Futures jakarta, Bestprofit, PT Bestprofit
0 Comments
Leave a Reply. |
PT BESTPROFIT ONEPACIFICPLACEBest profit Futures Jakarta Pacific Place menetapkan bisnisnya dengan spesifikasi layanan transaksi sistem perdagangan alternatif dibursa berjangka jakarta. Archives
August 2021
Categories
All
|