Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Gerak rupiah dibayangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.
Mengutip Bloomberg, Selasa (22/1/2019), rupiah dibuka di angka 14.209 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.226 per dolar AS. Namun kemudian, menuju siang rupiah kembali melemah hingga menyentuh angka 14.227 per dolar AS. Sejak pagi hingga siang hari ini, gerak perdagangan rupiah sangat lebar yaitu 14.185 per dolar AS hingga 14.227 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,30 persen. Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.221 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.212 per dolar AS. Analis pasar uang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rully Arya Wisnubroto menilai pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa ini dibayangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. "Kita sebenarnya expect IDR (rupiah) melemah hari ini, tapi masih dalam rentang tipis. Karena masih tingginya kekhawatiran akan perlambatan global. Itu ditegaskan oleh forecast IMF," ujar Rully sepertdi dikutip dari Antara. Rupiah Jadi Mata Uang Terbaik Nomor 2 di Dunia Teller tengah menghitung mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)Meski sempat terkena sentimen negatif di paruh akhir tahun 2018, rupiah berhasil mempertahankan stabilitasnya dan menjadi mata uang terbaik kedua di dunia dalam segi performa. Ini berdasarkan data terkini mata uang dengan performa terbaik di dunia versi Bloomberg. Mata uang dari Asia Tenggara berhasil meroket lebih dari 5 persen dan menjadi yang terkuat di dunia dalam setengah tahun terakhir. Mata uang rupiah berada di peringkat runner-up dengan pertumbuhan hampir 2 persen. Peringkat pertama dipegang baht dengan pertumbuhan melewati 5 persen. Baht berhasil meninggi berkat cadangan devisa Thailand sebesar USD 207 miliar, surplus neraca berjalan, dan dolar yang melemah. Pada tahun ini pun baht diprediksi akan tetap kuat. Sementara, rupiah kini kian menguat dan sempat di bawah Rp 14.000. Pada akhir tahun lalu, rupiah pernah menyentuh Rp 15.000.
0 Comments
Leave a Reply. |
PT BESTPROFIT ONEPACIFICPLACEBest profit Futures Jakarta Pacific Place menetapkan bisnisnya dengan spesifikasi layanan transaksi sistem perdagangan alternatif dibursa berjangka jakarta. Archives
August 2021
Categories
All
|